Senin, 11 Juli 2011

Calon Menantu

   
   Kalau ibu bapak berkenan dengan seorang pemuda yang dinilai sesuai untuk dijadikan menantu, undang pemuda itu untuk makan malam di rumah. Saat makan bisa dinilai pribadinya.....
   Ada kalanya diundang waktu makan malam dengan niat memancing calon menantu untuk sama-sama sholat berjamaah. Mau tak mau kalau benar-benar ingin menikahi dengan gadis pilihan, ajakan tak bisa ditolak.
   Bukan hendak mendera tapi sebagai satu peringatan kepada si lelaki bahwa tuntunan beribadah dan menjaga keberkahan rezeki tidak boleh disepelekan. Rezeki yang berkah mestilah dari sumber yang halal. Untuk menikah, seorang lelaki itu mesti mempunyai pekerjaan karena tanggung jawab utama mencari rezeki terletak di bahu suami dan bukannya isteri. Pastikan hubungan mereka sesuai aturan agama. Ada orang ketiga menjadi perantara jika sekali-sekali hendak bertemu agar terhindar dari fitnah da godaan syaitan.
   Ingatlah, yang membedakan seorang yang tak nikah berhubungan hingga melahirkan anak di luar nikah, dengan sepasang manusia yang menikah secara sah dan benar-benar mengikut hukum Allah ialah hasil dari titisan keturunan yang dilahirkan.



"Tidak dicipta dari tapak kaki untuk dijadikan alas, tidak juga dari kepala untuk disanjung, tetapi dari rusuk kiri dekat dengan tangan untuk dilindungi, hampir dengan hati untuk disayangi itulah perempuan....."